IKLAN DISPLAY

Senin, 05 Maret 2018

SEJARAH BERDIRINYA DESA PADANG CAPO ILIR

                                   Foto Putra Karyadi M.
Sumber: Profil Desa Padang Capo Ilir

Desa Padang Capo Ilir adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Lubuk Sandi, Desa Padang Capo yang menurut beberapa tokoh masyarakat setempat sebelum tahun 1813 telah dihuni oleh orang-orang Inggris tetapi belum dinamakan Padang Capo, orang-orang Inggris tersebut bekerja hanya untuk memasang perbatasan daerah yang dikuasainya dan mereka bermukim di pinggiran sungai dan terdapat pula perkebunan bunga yang sekarang disebut sebagai kebun ros, setelah beberapa tahun mundurnya orang-orang Inggris maka berdatanganlah orang-orang dari Karang Tengah Tabalagan Sukaraja dan lain-lain untuk menghuni peninggalan Inggris tersebut. 
 Dahulunya di sekitar pemukiman tersebut terdapat rumput ilalang dan rumput capo alang-alang yang disebut padang, dari situlah dinamakan sebagai Desa Padang Capo sampai sekarang. Desa Padang Capo ini mulai terbagi menjadi dua Desa pada tahun 1816 yaitu terdiri dari Desa Padang Capo Ulu dan Desa Padang Capo Ilir.
 Desa Padang Capo Ilir mulai terbentuk sejak tahun 1816 dan dipimpin oleh seorang Repati atau Kepala Desa yang bernama Bandung, pada masa pemerintahan yang pertama ini belum terlihat kegiatan-kegiatan penting karena masyarakat pada waktu itu masih hidup berkelompok, lalu tiga tahun kemudian mereka mulai bersatu dan memulai penataan desa sehingga berkembang menjadi sebuah desa yang damai. Perdamaian itu menjadi sebuah sejarah bagi Repati Bandung karena telah berhasil membuat desa yang bisa nekerja sama dengan orang-orang kubu.
 Pada tahun 1846 Repati Bandung dibunuh oleh sekelompok orang-orang dari daerah Pasma, lalu kemudian pemerintahan  dilanjutkan oleh Repati Lemedi yang berlangsung dari tahun 1846 s/d 1876, pada tahun 1876 Repati Lemedi kenmudian digantikan lagi oleh Repati Jambi, dari tahun 1876 sampai dengan tahun 1926 masyarakat mulai ditakuti dengan datangnya tentara Belanda tahun 1926, pada tahun ini pula terjadi pergantian kepemimpinan dari Repati Jambi kepada Repati Jenawas. Pada masa ini terjadi bencana berupa hujan abu, tentara Belanda mulai pergi akan tetapi digantikan dengan tentara Jepang lalu kemudian masyarakat Desa Padang Capo mengungsi ke daerah Kepahyang. Perlawanan rakyat Desa Padang Capo terhadap tentara Jepang dipimpin oleh Mujarap dan Berlian, kemudian pada tahun 1956terjadi pemilihan Repati yang terpilih adalah Radisun, pada masa itu tentara Jepang megundurkan diri dan tentara Belanda masuk lagi sehingga terjadi perlawanan. Tahun 1956 Desa Padang Capo dipimpin oleh Rais, pada masa pemerintahan Rais terjadinya pemberontak PRRI yang bermarkas di Desa Padang Capo, sehingga masyarakat banyak yang mengungsi ke daerah Durian Demang dan Daerah Kepahyang. Pada tahun 1963 penduduk mulai kembali ke desa, membangun rumah sekolah swasta, membangun Masjid. Pada tahun 1977 pemilihan Kepala Desa pertama Desa Padang Capo Ilir dengan Kepala Desa terpilih adalah Getisan, dan desa desa mendapat bantuan rehap sekolah dan penduduk desa melakukan gotong-royong untuk membuat jalan antara Desa Padang Capo sampai dengan Desa Sukaraja. 
 Pada tahun 1982 diadakan pemilihan Kepala Desa yang kedua dengan kepala desa terpilih Sumardin, pada masa pemerintahan Sumardin penduduk desa semakin bertambah dan Desa Padang Capo Ilir mulai berkembang. Pada tahun 2002 diadakan pemilihan Kepala Desa yang ketiga dengan Kepala Desa terpilih adalah Burman selama dua Periode jabatan setelah masa jabatan Burman berakhir,selanjutnya kembali diadakan pemilihan kepala Desa dan kepala desa yang terpilih adalah Suwandi hingga sekarang , pada masa pemerintahan Kepala Desa Burman dan suwandi Serta Buhirman Tono yang waktu itu sempat menjadi pejabat sementara (PJS) kepala Desa, dimana pembangunan Desa Padang Capo Ilir cukup pesat, ini terlihat dengan dibangunnya irigasi, SD, SMP satu atap, Berkunjungnya Bupati Seluma kedesa, masuknya P2KP dengan pembangunan PLTMH yang masih dinikmati masyarakat sampai dengan sekarang, masuknya PNPM-MP dengan pembangunan jembatan gantung yang dapat memperlancar pengangkutan hasil pertanian, bantuan biaya pendidikan dan tahun 2010 diangkatnya sekdes menjadi PNS, mendapat bantuan mobil dinas untuk desa tertinggal dari Pemda Seluma, begitu juga di Dimasa jabatan Suwandi masuknya program Alokasi Dana Desa ( ADD ) dan Dana Desa (DD) ,  rehab jembatan gantung menjadi jembatan semi permanen, jalan sentra produksi kewilayah pertanian warga, irigasi persawahan, jalan lingkungan desa, dan juga pembangunan tanggul/pelapis tebing yang berfungsi untuk menghindari terjadinya banjir, adanya pos ronda, dan adanya program listrik masuk desa, serta mendapat bantuan mobil operasional desa untuk desa tertinggal.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantap...
Lanjutkan...
Kalo pacak dalak yg lebih rinci lgi tentang desa pdng capo

Anonim mengatakan...

Tolong sejarah padang cape tahun 1980 sd 2000